Tuesday, August 14, 2012

0 Download Full Album mp3 Bondan Prakoso & Fade 2 Black – Respect & Unity For All


Respect & Unity For All adalah album musik keempat karya Bondan Prakoso & Fade2Black. Album ini dirilis tahun 2012 yang berisi 10 buah lagu dengan hits single lagu pertama Tak Terkalahkan.

Download :
  1. Respect & Unity For All
  2. Tak Terkalahkan
  3. Tak Sempurna
  4. Pelita Hidup
  5. Manusia SejutaPerkara
  6. Cahaya Sejati
  7. Game Of Life
  8. It's Not AGoodbye
  9. Bring It
  10. Home
Read More...

Monday, August 13, 2012

0 Download Full Album mp3 Girls' Generation - Girls' Generation


Girls' Generation is the debut (first) album by idol girl group Girls Generation for the SM Entertainment label in South Korea. The album was re-released on March 17, 2000.

Girls' Generation - Girls' Generation
11 Tracks | Release: November 1, 2007 | MP3 192 Kbps | 54,7MB
Genre: K-pop, teen pop, dance-pop



 Download
  1. "Girls' Generation" (소녀시대)
  2. "Ooh La-La!"
  3. "Baby Baby"  
  4. "Complete"  
  5. "Kissing You"  
  6. "Merry-Go-Round"  
  7. "Tears" (그대를 부르면) 
  8. "Tinkerbell"   
  9. "7989" (TaeYeon duet. Kangta)   
  10. "Honey" (소원) 
  11. "Into the New World" (다시 만난 세계)
Read More...

Sunday, August 12, 2012

0 Download Full Album mp3 Kungpow Chickens - Album Mini Alit Da Baong


Album Mini Alit Da Baong is the debut hip hop album by Kungpow Chickens and was released in 2004.
Download:

Read More...

Saturday, August 11, 2012

0 Download Full Album mp3 Boney M - Take The Heat Off Me


Take The Heat Off Me is the debut album by Boney M. The album became a major seller outside of the United States, where the album just missed making the chart.
Boney M -  Take The Heat Off Me
8 Tracks | Release: June 1976 | MP3 320 Kbps | 82,8 MB
Genre: Reggae, Euro Disco, R&B
Download:
Side A:
  1. "Daddy Cool" (Frank Farian, George Reyam (Hans-Jörg Mayer)) - 3:29
  2. "Take The Heat Off Me" (Bigazzi, Gianni Bella) - 4:47
  3. "Sunny" (Bobby Hebb) - 4:03
  4. "Baby Do You Wanna Bump" (Zambi (Frank Farian)) - 6:53
Side B:
  1. "No Woman, No Cry" (Vincent Ford, Bob Marley) - 4:59
  2. "Fever" (Eddie Cooley, John Davenport) - 4:00
  3. "Got a Man On My Mind" (Frank Farian, Fred Jay) - 3:25
  4. "Lovin' Or Leavin'" (Frank Farian, Fred Jay) - 4:29
 
Hits:
"Daddy Cool" (#65 on the Billboard Hot 100, #11 on the Club Play Singles chart), 
"Sunny",
=>The title - track is the cover of the 1974 Italian hit Nessuno mai (Noone ever), sung by the Sicilian artist Marcella Bella and written by her brother Gianni Bella with Giancarlo Bigazzi. <=
Read More...

Friday, August 10, 2012

0 Download Full Album mp3 F4 - Fantasy 4ever (煙火的季節) [18 December 2002]

Fantasy 4ever (Chinese: 煙火的季節; pinyin: yan huo de ji jue; literally "Season of Fireworks") is the second Mandarin studio album of Taiwanese Mandopop quartet boy band F4. It was released on 18 December 2002 by Sony Music Taiwan.
The album is organized in the style of a split album with two tracks by Vic, one track each by the other remaining members, a duet by Vanness and Ken and six tracks collectively as F4. It features the opening and ending theme songs of Taiwanese drama Meteor Garden II, "不能失去你" (Can't Lose You) and "煙火的季節" (Season of Fireworks) respectively; and the Pepsi advertisement theme song "Ask For More" and a Mandarin version of Walt Disney's Lilo & Stitch theme song, "Can't Help Falling in Love".
F4 -  Fantasy 4ever (煙火的季節) /(yan huo de ji jue)
12 Tracks | Release: 28 August 2001 | MP3 320 Kbps | 128 MB
Genre: Mandopop
Download:

  1. "不能失去你" jue bu neng shi qu ni (Can't Lose You) - F4 (opening theme of Meteor Garden II)
  2. "煙火的季節" yan huo de ji jie (Season of Fireworks) - F4 (ending theme of Meteor Garden II)
  3. "愛的領域" ai de ling yu (Love's Terrain) - F4
  4. "一個人的冬季" yi ge ren de dong ji (Lonely Winter) - Vic
  5. "晴天" qing tian (One Fine Day) - Ken
  6. "當你是朋友" dang ni shi peng you (You As A Friend) - Vanness and Ken
  7. "Te Amo我愛你" Te Amo wo ai ni (I Love You) - F4
  8. "只有我" zhi you wo (Only I) - Jerry
  9. "心理測驗" xin li ce yan (Psychological Test) - Vanness
  10. "怎麽會是你 zen me hui shi ni (How Is It You) - Vic
  11. "Ask For More" - F4 (Pepsi advert theme song)
  12. "Can't Help Falling in Love" - F4 (Mandarin version of Walt Disney's Lilo & Stitch theme song)

Read More...

Thursday, August 9, 2012

0 Download Full Album mp3 Maher Zain - Forgive Me [2012]

        Forgive Me is the second studio album by Swedish Muslim singer-songwriter, Maher Zain, was released on April 1, 2012 by Awakening Records.
17 Tracks | Release: April 1, 2012 | MP3 192 Kbps | 100,5 MB
Genre: Religious, Contemporary Islamic Music, Soul, Pop, Middle East Pop, Adult Contemporary 

Track listing
The full tracklist was announced at iTunes on April 2, 2012
No.
Title
Writer(s)
Length

1.
Maher Zain, Bara Kherigi & Bilal Hajji
4:35

2.
Maher Zain, Bilal Hajji & Nano Omar
4:19

3.
"Mawlaya"  
Bara Kherigi & Maher Zain
4:5

4.
"My Little Girl(featuring Aya Zain)
Maher Zain
4:33

5.
Maher Zain & Bara Kherigi
3:40

6.
Maher Zain
4:06

7.
Maher Zain & Bara Kherigi
4:13

8.
"Paradise"  
Maher Zain
4:06

9.
Mahmoud Farouk
3:59

10.
Bara Kherigi & Maher Zain
4:56

11.
"Freedom"  
Maher Zain
3:42

12.
"So Soon"  
Bara Kherigi, Maher Zain & Mohamed El-Kazaz
5:09

13.
"Muhammad (pbuh)"  
Maher Zain & Hamza Namira
4:37

14.
Maher Zain
5:02

Bonus Tracks


No.
Title
Length









15.
  4:53








16.
4:14








17.
4:59




























Indonesia/Malaysia Bonus Tracks


No.
Title
Length








1.









2.









 
Singles from Forgive Me
1.     "Freedom"
Released: March 27, 2011
2.     "Number One For Me"
Released: March 13, 2012
3.     "So Soon"
Released: June 3, 2012

Read More...

Wednesday, August 8, 2012

0 Andy's Note: Jangan Salahkan Rakyat Papua!

Oleh: Andy F. Noya


Jakarta - Saya masih ingat, kejadiannya sekitar tahun 2001. Waktu itu Theys Hiyo Eluay, Ketua Presidium Dewan Papua, datang ke kantor Metro TV. Theys ditemani sejumlah anggota PDP termasuk Sekjen PDP Taha Alhamid.

Theys dan kawan-kawan mengajak Metro TV membuka stasiun di Papua. “Selama ini kami menilai Metro TV obyektif dalam memberitakan apa yang terjadi di Papua,” ujarnya. PDP sudah menyediakan dana Rp 5 miliar dan tanah di daerah Sentani. “Melalui Metro TV, kami juga ingin meluruskan sejarah,” ujar Taha Alhamid. “Apa benar dalam Penentuan Pendapat Rakyat 1969 seluruh rakyat Papua ingin masuk NKRI atau hasil Pepera waktu itu merupakan rekayasa.”

Saya mempertegas hasil yang ingin mereka capai dalam upaya “pelurusan sejarah” itu, “Jika dalam upaya meluruskan sejarah itu kemudian terbukti rakyat Papua dicurangi, apa yang akan terjadi?” “Nanti akan kami tentukan. Apakah kami akan tetap menjadi bagian NKRI atau kami berpisah,” Theys menegaskan.

Ketika hasil pertemuan saya sampaikan pada Surya Paloh sebagai pimpinan tertinggi di Me-tro TV, jawab-annya tegas: “Tak ada ruang untuk mendiskusikan keabsahan Papua sebagai bagian dari NKRI. Itu sudah final dan tak boleh diganggu gugat.”
Tapi kami sepakat bahwa Metro TV berkomitmen untuk terus menyuarakan ketidakadilan yang mendera rakyat Papua.

Kerusuhan dan memanasnya suhu politik di Papua akhir-akhir ini, bermuara pada keinginan merdeka, membuat saya teringat pada perjuangan Theys dan kawan-kawan. Sejak Theys ditemukan tewas dengan leher terjerat di dalam mobilnya, suhu politik dan perjuangan ke arah kemerdekaan Papua menyusut. Lalu mengapa suara-suara yang menginginkan Papua merdeka kembali menggema setelah sekian tahun?

Hal yang paling mendasar adalah faktor kesejahteraan dan rasa aman. Setelah menjadi bagian NKRI, rakyat belum merasakan perubahan mendasar dalam kedua hal itu.
Mengapa otonomi khusus yang diberikan kepada Papua tidak juga mampu meredam gejolak di sana? Saya melihat perilaku para pemimpin merupakan sumber persoalan, baik pemimpin di pusat maupun daerah itu sendiri.

Pada saat Barnabas Suebu terpilih kedua kalinya sebagai gubernur, saya diminta ke Jayapura untuk merintis pendirian Metro TV di sana. Saya pergi sekitar tahun 2006. Setelah meninggalkan Jayapura pada 1978, saya terpana dan sedih ketika melihat Taman Imbi sebagai “alun-alun” kota semakin kumuh dan pembangunan kota yang semrawut.
Pada kesempatan “berpidato” di depan gubernur dan sejumlah pejabat tinggi Pemda Papua, saya menegaskan inilah saatnya kita semua berkomitmen membangun Papua. Bahkan kepada Barnabas, saya tekankan pada periode pertama sebagai gubernur, cukup sudah dia mendapat manfaat materi dari jabatannya.

Kini saatnya dia betul-betul mencurahkan waktu dan pikirannya untuk kemajuan Papua dan kesejahteraan rakyat. Jangan lagi mencari kekayaan untuk pribadi maupun keluarga. Hal itu juga berlaku untuk seluruh pejabat Pemda. Sebab sebentar lagi kucuran dana Otsus yang luar biasa besar akan menguji komitmen mereka semua. Jika mereka tidak mampu mengendalikan godaan, korupsi akan merajalela.

Kepada Barnabas dan jajarannya, saya katakan ini saatnya untuk membangun Papua. “To be or not to be. Kalau kali ini gagal, maka sampai kapan pun Papua tidak akan pernah mampu bangkit.” Apa mau dikata. Selang beberapa bulan, saya mendapat laporan peralatan yang kami beli untuk membangun stasiun Metro TV di sana di-mark up oleh pejabat-pejabat Pemda yang ditunjuk.

Saat bertemu Gubernur Bar-nabas Suebu, saya sampaikan kemarahan saya soal itu. Dia berjanji akan memecat anak buahnya. Tapi kondisi semakin parah. Barnabas lebih sibuk berada di Jakarta. Alasannya sedang mencari dana investasi dari pusat dan pemerintah Cina untuk pembangunan Papua.

Keadaan semakin menyedihkan saat sejumlah kepala daerah di Papua diperiksa dalam kasus korupsi. Tampaknya dana Otsus yang triliunan membuat banyak orang “mabuk”. Para bupati berubah jadi raja-raja kecil. Mereka juga lebih sering terlihat di Jakarta ketimbang bersama rakyat memajukan daerahnya. Alasannya klise: mencari peluang investasi. Tapi dalam beberapa kesempatan saya melihat “raja-raja kecil” itu hidup berfoya-foya dengan fasilitas mewah di Jakarta. Sementara rakyatnya tetap hidup dalam kekurangan. Sungguh ironis.

Apa yang kita bisa harapkan dari situasi seperti ini? Belum lagi “semut-semut” dari luar Papua yang mencoba ikut menikmati manisnya gula yang meluber di sana semakin memperparah keadaan. Bukan rahasia lagi, para pejabat dari luar Papua yang ditugaskan di Bumi Cenderawasih berusaha secepat-cepatnya mengeruk kekayaan untuk modal ketika pulang ke daerah masing-masing. Papua hanya menjadi obyek untuk mengeruk kekayaan. Tak ada niat tulus untuk membangun dan menyejahterakan rakyat Papua yang merupakan bagian dari NKRI.

Maka, jangan heran apalagi kaget jika belakangan ini muncul kembali keinginan rakyat Papua untuk merdeka. Mereka tidak melihat jalan keluar lain untuk bisa menikmati hidup layak secara ekonomi dan bebas dari ancaman kekerasan yang terus mendera mereka. Rakyat Papua selama ini harus menanggung akibat dari kelakuan para pemimpin yang sibuk memikirkan kepentingan mereka sendiri.


Read More...